8 Prinsip kerja pemisahan campuran dengan distilasi didasarkan pada. A. Titik didih berbeda dari campuran cair B. Perbedaan ukuran partikel campuran C. Perbedaan tingkat penyebaran antara partikel campuran D. Campuran yang mengandung jaringan terangkat. Jawaban: a. 9. Pertimbangkan perubahan berikut pada bahan sampel. 1) Es mencair 2) Gula
Jenis Termometer Berdasarkan Bahan Pembuatannya Termometer yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer yang terbuat dari pipa kaca yang diisi dengan zat cair. Pembuatan termometer didasarkan pada sifat termometrik benda, yaitu sebagai berikut. 1. Jika benda dipanaskan akan memuai volume bertambah dan jika didinginkan akan menyusut volume berkurang. 2. Jika dua benda yang suhunya tidak sama disentuhkan dicampurkan maka akan terjadi perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pad akhirnya, suhu kedua benda akan sama. Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas, maka dapat dibuat termometer dari zat padat, zat cair maupun zat gas. Berdasarkan bahan pembuatannya, termometer dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu termometer zat cair dalam gelas/kaca, termometer hambatan listrik, termokopel dan termometer gas. 1. Termometer Zat Cair dalam Gelas/Kaca Termometer ini biasanya berupa sebuah pipa kaca sempit tertutup yang berisi zat cair dan memiliki skala. Prinsip kerja termometer ada pada pengaruh perubahan suhu terhadap perubahan volumenya. Coba perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan, suhu air akan meningkat. Peristiwa yang terjadi selanjutnya adalah volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan volume air tersebut juga menurun. Selain pada air, peristiwa ini pun terjadi pada zat lain, seperti raksa dan alkohol yang digunakan sebagai bahan termometer. Yang termasuk jenis ini adalah termometer berskala celcius, fahrenheit, reamur, kelvin, termometer badan, termometer ruangan dan termometer maksimum-minimum. 2. Termometer Hambatan Listrik Termometer ini juga disebut termometer platina. Prinsip kerja termometer ini adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina naik. Bahan penghantar listrik termometer ini biasanya dibuat dari platina sehingga tahan panas. Apabila suhu semakin besar, harga takaran juga semakin besar sehingga daya hantar listrik semakin berkurang. Keuntungan termometer ini adalah jangkauan suhunya sangat lebar, yaitu antara –250°C sampai dengan 1500°C, sehingga termometer platina ini banyak dipakai pada industri-industri. Sedangkan kerugiannya adalah suhu tidak bisa langsung dibaca, pembacaannya lambat sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah. 3. Termokopel Termometer ini terdiri atas dua kawat yang dibuat dari bahan logam yang berbeda jenisnya dan dihubungkan dengan sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya adalah apabila suhu berbeda maka akan menghasilkan arus listrik yang berbeda pula. Keuntungan menggunakan termokopel adalah jangkauan suhu luas dimulai dari –100°C sampai dengan 1500°C, selain mempunyai jangkauan yang besar, termometer termokopel ini dapat juga mengukur suhu dengan cepat dan dapat dihubungkan dengan rangkaian lain atau komputer. Agar bisa digunakan untuk mengukur suhu, termometer harus memiliki sifat-sifat fisik yang berubah terhadap suhu. Sifat-sifat yang bisa digunakan untuk membuat termometer adalah sebagai berikut. 1. Tekanan gas pada volume tetap. 2. Pemuaian suatu kolom caiaran dalam suatu pipa kapiler. 3. Hambatan listrik pada seutas kawat platina. 4. Pemuaian suatu keping bimetal. 5. Radiasi yang dipancarkan benda. 6. Beda potensial pada suatu termokopel. 4. Termometer Gas Termometer gas terdiri dari bola kaca berisi gas yang dihubungkan dengan manometer. Prinsip kerjanya adalah apabila bola gas terkena panas maka gas di dalam tabung kaca akan memuai dan menekan zat cair air raksa atau Hg yang berada di dalam mano-meter. Kenaikan zat cair tersebut digunakan untuk mengetahui suhu di sekitar bola kaca. Termometer gas bekerja berdasarkan sifat pemuaian gas. Adapun gas yang biasa digunakan yaitu gas hidrogen dan helium dengan tekanan yang rendah, apabila gas itu dikenai panas sehingga volumenya akan bertambah. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan, maka keuntungan termometer gas adalah lebih teliti daripada termometer cairan. Termometer gas dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi dan suhu yang sangat rendah, dimana lebar jangkauannya antara –250°C sampai dengan 1500°C. Jenis Termometer Berdasarkan Fungsi dan Kegunaannya Jenis-jenis termometer berdasarkan fungsi dan kegunaannya ada banyak sekali, mulai dari jenis termometer yang prinsip kerjanya sederhana sampai dengan yang rumit/kompleks menggunakan perangkat elektronik. Berikut ini contoh termometer berdasarkan fungsi dan kegunaannya. 1. Termometer Klinis Termometer klinis disebut juga termometer badan atau termometer demam. Termometer ini biasa digunakan para dokter dan perawat rumah sakit untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi termometer klinis adalah raksa. Skala pada termometer klinis antara 35°C sampai dengan 42°C. Penampang kepala termometer ini dibuat lebih kecil daripada termometer biasa. Hal ini dimaksudkan agar perubahan suhu yang kecilpun dapat dilihat dengan jelas. Untuk mengukur suhu benda, termometer diletakkan di ketiak atau mulut kurang lebih 2 menit. Untuk mengembalikan raksa pada kedudukan semula, termometer itu langsung diguncang-guncangkan. 2. Termometer Dinding Termometer dinding disebut juga termometer ruangan atau termometer suhu kamar. Pada umumnya, termometer dinding dipasang tegak di dinding sebuah ruangan dan digunakan untuk mengukur suhu ruang. Angka-angka pada skala termometer dinding mencakup suhu di atas dan di bawah suhu yang dapat dicapai ruang yang dinyatakan dalam derajat Celcius atau Fahrenheit. Termometer dinding dibuat berdasarkan negara yang akan memakai. Di Indonesia yang daerah tropis suhu dibuat sekitar 27°C. sedangkan daerah yang mempunyai musim dingin akan dibuat sampai di bawah nol. biasanya berkisar antara -30°C sampai 50°C. 3. Termometer Maksimum dan Minimum Six-Bellani Termometer ini ditemukan oleh James Six dan Bellani pada akhir abad ke-18. Termometer ini sering digunakan oleh pengamat cuaca untuk mengetahui suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka waktu tertentu. Termometer maksimum dan minimum ini terdiri atas pipa U yang masing-masing kolom berisi alkohol dan raksa. Termometer maksimum-minimum memiliki 2 skala yaitu skala minimum pada kolom kiri dan skala maksimum pada kolom kanan sehingga suhu dapat dibaca sesuai dengan ketinggian kolom raksa. Termometer ini juga dapat digunakan untuk mengukur suhu dalam sebuah rumah kaca, yaitu rumah yang digunakan untuk menanam tanaman sebagai bahan penelitian. Suhu minimum biasanya terjadi pada malam hari dan suhu maksimum biasanya terjadi pada siang hari. 4. Termometer Optik Pyrometer Termometer optik yaitu termometer yang cara kerjanya berdasarkan spektrum cahaya yaitu perubahan warna logam akibat perubahan suhu. Termometer optik ini disebut juga pirometer yang biasanya digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi di atas 1000°C. Pengukuran suhu menggunakan termometer optik tidak menyentuh benda secara langsung, karena pada umumnya benda terletak sangat jauh atau bendanya berpijar. Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku pengecoran logam. Spektrum berwarna biru lebih panas dibandingkan dengan spektrum berwarna merah. Hasil scaner oleh termometer optik pada tanur peleburan besi, warna biru tua menunjukkan suhu yang paling tinggi, warna merah menunjukkan suhu yang lebih rendah. 5. Termometer Bimetal Termometer bimetal adalah termometer yang memanfaatkan perbedaan pemuaian antar dua jenis logam. Termometer ini terdiri dari dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai berbeda, sehingga ketika terkena perubahan suhu maka bimetal akan melengkung ke arah tertentu. Jika suhu meningkat, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih kecil. Sedangkan jika suhu menurun, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki koefisien muai lebih besar. Termometer bimetal digunakan untuk mengukur suhu oven kompor, termostat, pemanggang, dan circuit breakers. 6. Termometer Termistor Merupakan termometer yang menggunakan Termistor sebagai sensornya. Termistor bahasa Inggris thermistor adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan atau hambatan atau werstan atau resistance jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam derajat suhu. Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer. Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas -25°C sampai dengan 180°C. 7. Termometer Galileo Termometer Galileo atau termometer Galilea, dinamai fisikawan Italia, Galileo Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun sesuai perubahan suhu. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
Selainitu, faktor meteorologi seperti curah hujan, penguapan, kelembaban, serta kecepatan angin juga berpengaruh terhadap temperatur suatu daerah. Untuk mengetahui suhu, kita bisa mengukurnya dengan alat bernama termometer. Namun sebelum itu, suhu hanya ditentukan oleh rasa dari respon tubuh atau indera manusia.
Fitri2245 Jika prinsip kerja termometer zat cair adalah bertambahnya volume suatu zat karena bertmbahnya suhu zat, dan jika termometer digital bekerja dengan mengandalkan termokopel sebagai sensornya dan memanfaatkan bentuk karakteristik antara temperatur dengan voltase tegangan 158 votes Thanks 382
1jelaskan pengertian suhu! 2.bagaimana prinsip kerja termometer zat cair, termometer bimeral, dan temometer kristsl cair? mengangakan mulutnya dalam waktu yang lama. mengapa hal itu dilakukan? penerapan kerjakan soal-soal dengan benar. 4.jelaskan prinsip kerja bimetal sebagai sensor suhu pada setrika listrik! 5.konversikan: a.
Halo Evamardiana, kakak bantu menjawab ya Termometer merupakan alat untuk mengukur suhu. Termometer jaman sekarang banyak jenisnya. Akan tetapi, termometer yang digunakan adalah termometer zat cair. Zat cair di dalam termometer berfungsi sebagai yang mengukur perubahan suhunya. Zat cair yang sering digunakan untuk termometer yaitu air raksa dan alkohol. Prinsip kerja termometer zat cair ini sama. Ketika suhu meningkat maka volume zat cair tersebut juga meningkat. Ketika suhu sudah stabil maka volume zat cair akan berhenti meningkat dan kita bisa melihat angka indikator tempat zat cair berhenti bergerak. Hal itu menunjukkan suhu udara/sesuatu yang sedang diukur. Termometer lainnya yaitu termometer digital. Termometer ini dapat mendeteksi suhu menggunakan sensor. Saat suhu meningkat maka tegangan pada output sensor termometer akan berubah. Jadi, prinsip kerja termometer yaitu menggunakan pemuaian zat cair air raksa/alkohol ketika suhu meningkat. Prinsip kerja termometer digital yaitu menggunakan sensor berupa tegangan terhadap kenaikan suhu. Semoga membantu ya
Fungsitermometer ini cukup banyak, namun secara umum fungsinya tetap berfungsi sebagai pengukur suhu, contohnya jenis termometer yang digunakan untuk mengukur titik lebur logam seperti baja, besi, emas, tembaga, mengukur suhu pemanasan karet, kaca, dan logam-logam lainnya. 3. Termometer Laboratorium. Termometer Laboratorium.
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital INI JAWABAN TERBAIK 👇 Perbedaannya adalah Prinsip kerja termometer cair adalah karena menggunakan “zat cair” maka prinsip kerjanya menggunakan prinsip pemuaian zat cair/volume. Prinsip kerja termometer digital adalah termometer digital mengandung zat padat seperti besi untuk mengukur suhunya, sehingga digunakan prinsip pemuaian benda padat/panjang. Was this helpful? 0 / 0 Postingan TerkaitJelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan…Apa perbedaan prinsip dan cara kerjaPemisahan campuran zat cair berdasarkan perbedaan titik…Sebutkan 3 perbedaan Panas Dan SuhuJelaskan perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia…Jelaskan perbedaan antara peristiwa membeku dan mencair
Manusiadikatakan berdarah panas alasannya suhu tubuh insan akan berubah menyesuaikan dengan suhu sekitarnya. Tidak hanya insan saja yang berdarah panas, sebagian besar binatang mamalia dan kelompok aves (burung) juga berdarah panas menyerupai anjing, kucing, sapi, burung bangau dan sebagainya.
Tahukah kalian kenapa manusia disebut sebagai “makluk berdarah panas” atau dalam bahasa Ilmiah disebut homoiotermik? Berdarah panas di sini bukan berarti darah kita panas seperti ketika air sedang mendidih. Manusia dikatakan berdarah panas karena suhu tubuh manusia akan berubah menyesuaikan dengan suhu sekitarnya. Tidak hanya manusia saja yang berdarah panas, sebagian besar hewan mamalia dan kelompokaves burung juga berdarah panas seperti anjing, kucing, sapi, burung bangau dan sebagainya. Berbicara mengenai suhu, tahukah kalian apa yang dimaksud dengan suhu atau temperatur itu? Coba kalian sentuh es batu! Terasa dingin, bukan? Coba pegang lampu bolam yang sedang menyala! Terasa panas, bukan? Derajat panas atau dingin yang dialami kedua benda tersebut dinamakan suhu. Suhu dapat dirasakan oleh tangan kita melalui syaraf yang ada pada kulit dan diteruskan ke otak, sehingga kita menyatakan panas atau dingin. Namun, kulit kita tidak dapat dijadikan sebagai alat ukur suhu suatu benda. Jika kulit tidak dapat dijadikan sebagai alat ukur suhu suatu benda, lalu alat apakah yang dapat digunakan untuk mengukur suhu? Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda disebut termometer. Kata “termometer” berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos yang berarti panas dan meter yang berarti mengukur. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair alkohol atau air raksa, dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara. Perhatikan bagian-bagian termometer dan fungsinya berikut ini. Keterangan Tabung gelas merupakan badan termometer yang di dalamnya berisi komponen utama termometer seperti pipa kapiler dan juga skala termometer. Pipa kaca pipa kapiler merupakan tabung sempit berisi zat cair dalam hal ini raksa. Fungsi dari pipa kapiler ini adalah tempat terjadinya pemuaian raksa. Ketika raksa memuai bertambah volume maka raksa akan naik ke atas pipa kapiler, sebaliknya jika raksa menyusut, maka akan turun ke bawah. Skala merupakan bagian termometer berupa garis-garis berisi angka. Fungsi dari skala ini adalah untuk menunjuk derajat suhu suatu benda. Semakin besar angka yang ditunjukkan pada skala maka semakin besar pula suhu benda tersebut, begitupun sebaliknya. Zat cair pengisi termometer raksa merupakan bagian yang paling penting, karena berfungsi sebagai komponen untuk mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika suhu benda tinggi panas, maka raksa akan memuai. Sebaliknya, apabila suhu benda rendah dingin, maka raksa akan menyusut. Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa sebuah termometer badan. Lekukan ini berfungsi supaya zat cair yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Jadi, sebelum termometer badan digunakan, kita harus mengibas-ngibaskan termometer tersebut terlebih dahulu supaya raksa turun. Tandon reservoir merupakan bagian paling bawah pada termometer yang berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya dengan termometer. Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skala Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. 1. Termometer Celsius Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1701 - 1744. • Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih 100 0 C. • Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair 00 C. • Perbandingan skalanya 100. 2. Termometer Reamur Dibuat oleh Reamur dari Perancis pada tahun 1731. • Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih 800 R. • Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair 00 R. • Perbandingan skalanya 80. 3. Termometer Fahrenheit Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986 - 1736 • Titik tetap atas menggunakan air mendidih 212o F. • Titik tetap bawah menggunakan es mencair 00o F. • Perbandingan skalanya 180. 4. Termometer Kelvin Dibuat oleh Kelvin dari Inggris pada tahun 1848-1954 • Titik tetap atas menggunakan air mendidih 373 K. • Titik tetap bawah menggunakan es mencair 273 K. • Perbandingan skalanya 100. Berdasarkan penetapan skala beberapa termometer di atas, maka dapat dibuat perbandingan skala termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin sebagai berikut. Tabel Perbandingan Skala Termometer No. Jenis Termometer Titik Tetap Bawah Titik Tetap Atas Selisih Jumlah Skala 1. Celcius 0oC 100oC 100 2. Reamur 0oR 80oR 80 3. Fahrenheit 32oF 212oF 180 4. Kelvin 273 K 373 K 100 Bagaimanakah prinsip atau cara kerja termometer zat cair raksa dan alkohol dalam mengukur suhu suatu benda? Jawaban singkat Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda akibat perubahan suhu. Termometer berupa tabung kaca yang di dalamnya berisi zat cair, yaitu raksa atau alkohol. Pada suhu yang lebih tinggi, raksa dalam tabung memuai sehingga menunjuk angka yang lebih tinggi pada skala. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah raksa dalam tabung menyusut sehingga menunjuk angka yang lebih rendah pada skala. Pernahkah kalian menyaksikan ibu ketika sedang memasak air di dapur? Jika pernah, coba kalian perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan, suhu air akan meningkat. Peristiwa selanjutnya adalah volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan, volume air tersebut juga menurun. Dengan demikian, termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan, sedangkan apabila didinginkan volume zat cair akan berkurang. Naik atau turunnya zat cair tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda. Jawaban lengkap Prinsip dasar kerja termometer adalah pemuian zat cair yang memiliki sifat termometrik. Sifat termometrik adalah perubahan sifat zat yang meliputi warna, volume, tekanan, daya hantar listrik akibat perubahan suhu. Suatu benda dikatakan memiliki sifat termometrik apabila memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut. 1. Jika benda dipanaskan akan memuai dan jika didinginkan akan menyusut 2. Jika dua benda yang suhunya tidak sama disentuhkan dicampurkan akan terjadi perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pada akhirnya suhu kedua benda akan sama. Termometer bekerja berdasarkan pemuian zat cair yang ada pada reservoir. Cara menggunakannya adalah dengan menyentuhkan resevoir pada benda yang akan diukur suhunya. Apabila reservoir tandon air raksa/alkohol bersentuhan dengan benda yang bersuhu panas, maka zat cair dalam reservoir akan memuai. Arah pemuaian zat cair dalam reservoir akan menuju jalur pipa kapiler yang berisi skala. Semakin tinggi suhu suatu benda maka zat pada pipa kapiler akan semakin tinggi. Sebaliknya apabila reservoir bersentuhan dengan benda yang bersuhu rendah maka zat cair dalam reservoir akan menyusut, sehingga permukaan zat cair pada pipa kapiler yang diberi skala akan turun. Tinggi rendahnya suatu benda yang diukur suhunya dapat dilihat dari tinggi permukaan zat cair pada pipa kapiler. Pada prinsipnya semua zat cair dapat digunakan untuk mengisi reservoir sebuah termometer. Hingga sekarang yang paling banyak digunakan untuk mengisi reservoir termometer adalah air raksa Hydragyrum diberi simbol Hg. Keunggulan air raksa dibandingkan dengan zat cair yang lain adalah 1. dapat menyerap panas suatu benda yang akan diukur sehingga temperatur air raksa sama dengan temperatur benda yang diukur 2. dapat digunakan untuk mengukur temperatur yang rendah hingga temperatur yang lebih tinggi karena air raksa memiliki titik beku pada temperatur –39°C dan titik didihnya pada temperatur 357°C 3. tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti 4. pemuaian air raksa teratur atau linear terhadap kenaikan temperatur, kecuali pada temperatur yang sangat tinggi 5. mudah dilihat karena air raksa dapat memantulkan cahaya Selain air raksa, dapat juga digunakan alkohol untuk mengisi tabung termometer. Akan tetapi, alkohol tidak dapat mengukur temperatur yang tinggi karena titik didihnya 78°C, namun alkohol dapat mengukur temperatur yang lebih rendah karena titik bekunya pada temperatur –144°C. Jadi, termometer yang berisi alkohol baik untuk mengukur temperatur yang rendah, tetapi tidak dapat mengukur temperatur yang lebih tinggi. Untuk mengukur suhu di atas 375oC digunakan termometer jenis lain, yaitu termometer digital, termometer logam dan termometer optik berdasarkan spektrum cahaya. Pengukuran suhu menggunakan termometer optik tidak menyentuh benda secara langsung, karena pada umumnya benda terletak sangat jauh atau bendanya berpijar. Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku pengecoran logam. Spektrum berwarna biru lebih panas dibandingkan dengan spektrum berwarna merah. Hasil scaner oleh termometer optik pada tanur peleburan besi, warna biru tua menunjukkan suhu yang paling tinggi, warna merah menunjukkan suhu yang lebih rendah. Meskipun hampir semua jenis zat cair dapat digunakan sebagai bahan pengisi termometer namun kenyataannya air tidak dapat digunakan untuk mengisi termometer karena beberapa alasan, yaitu sebagai berikut. 1. Air membasahi dinding kaca. 2. Air tidak bewarna sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya. 3. Jangkauan suhu air terbatas yaitu 0oC – 100oC. 4. Perubahan volume air sangat kecil ketika suhu dinaikkan. 5. Hasil pembacaan yang diperoleh kurang teliti karena air penghantar panas yang jelek.
Kegiatan1.3 Termometer untuk Mengukur Suhu Zat Tujuan: Mengukur suhu zat dengan termometer. Alat dan bahan: Dua buah termometer dan tiga buah mangkuk. Prosedur kerja: 1.
Termometer zat cair Termometer ini memanfaatkan pemuaian zat cair yang terus bertambah seiring dengan naiknya suhu. Termometer bimetal Termometer bimetal menggunakan dua buah logam berbeda yang saling melekat. Saat suhu meningkat, termometer akan melengkung ke salah satu sisi, karena salah satu logam akan memuai lebih panjang dimanding yang lainnya. Termometer kristal cair Kristal cair yang ada pada termometer akan berubah warna saat terjadi perubahan suhu. Kristal tersebut dikemas dalam plastik tipis dan digunakan untuk mengukur suhu tubuh, akuarium, dan lain sebagainya.
Bilazat non volatil dilarutkan ke dalam suatu zat cair, maka tekanan uap zat cair tersebut akan turun (Anwar, 2010). Prinsip destilasi adalah memisahkan zat-zat melalui perbedaan titik didih. Proses destilasi ini menggunakan labu destilasi sebagai destilator, kompor listrik sebagai pemanas dan erlenmeyer sebagai tempat hasil destilasi atau
termometer laboratorium adalah Dalam kehidiupan sehari-hari tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan benda yang bernama termometer. Termometer menjadi alat yang umum digunakan dalam berbagai bidang seperti kita menemukannya dalam dunia medis dan juga di dalam laboratorium. Penggunaan termometer di alat laboratorium tentu memiliki tujuan kegunaan yang sama yakni untuk mengetahui suhu suatu sistem yang diukur. Namun termometer dalam penggunaan laboratorium memiliki perbedaan dengan termometer yang digunakan oleh medis untuk fungsi klinis. Termometer merupakan suatu alat pengukur temperatur atau suhu. Termometer umumnya memiliki bentuk yang memanjang dan dilengkapi dengan skala angka yang menunjukkan suhu. Meskipun saat ini ada juga termometer digital ataupun inframerah namun dalam penggunaan laboratorium, umumnya digunakan termometer konvensional. Temperatur itu sendiri merupakan ukuran dari suatu panas dimana adanya panas tersebut yang akan membentuk energi yang dalam thermokimia kita ketahui dengan satuan ukuran joule. Perubahan panas dalam kimia dapat diukur dan ditentukan secara pasti dengan menggunakan termometer ini. Contoh penggunaan termometer di laboratorium adalah sebagai pengukur suhu uap dalam proses untuk arti destilasi. Dalam rangkaian destilasi terdapat termometer di bagian penghubung yang bertujuan untuk mengetahui suhu uap yang telah naik dari camuran yang akan di destilasi. Untuk mengukur suhu dari suatu sistem terdapat beberapa satuan yang umum digunakan dalam pengukuran suhu. Beberapa diantaranya adalah Celsius oC, Kelvin K, dan Fahrenheit oF. Setiap satuan tersebut tentu memiliki nilai konversinya masing masing. Termometer laboratorium itu sendiri memiliki perbedaan mendasar dengan termometer klinis atau yang biasa digunakan oleh dokter. Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu dari tubuh manusia sehingga rentang suhu yang digunakan cukup rendah yakni 35 sampai 42oC. Sedangkan termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu sistem, bahan kimia ataupun suatu reaksi kimia sehingga menggunakan rentang pengukuran yang lebih jauh misalnya 0 sampai 350oC. Jenis Termometer Dalam penggunaannya di laboratorium, termometer yang umum digunakan adalah termometer konvensional atau termometer liquid. Termometer ini menggunakan suatu zat cair yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu sehingga dapat digunakan dalam termometer. Syarat dari zat cair tersebut ialah zat cair harus berwarna dan dapat dilihat dengan mudah, memiliki ekspansi termal, dan memiliki titik beku yang rendah. Berikut ini adalah jenis termometer liquid yang sering digunakan di laboratorium. Termometer Raksa Termometer raksa adalah termometer yang tersusun dari zat cair raksa pada bagian sensornya. Termometer yang menggunakan air raksa memiliki beberapa kelebihan seperti mudah untuk digunakan karena raksa memiliki warna yang mengkilat sehingga mata kita akan mudah dalam melihat perubahan suhu yang terjadi. Kemudian air raksa juga tidak akan menempel di permukaan kaca ketika terjadi pemuaian ataupun penyusutan. Jarak suhu yang dapat dicapai raksa juga cukup besar yakni dari -40oC hingga 350oC. Artinya yaitu termometer raksa dapat digunakan untuk mengukur perubahan suhu dengan rentang tersebut yang cukup besar. Namun termometer raksa juga memiliki kekurangan yakni harga yang cukup mahal. Selain itu raksa juga salah satu zat kimia berbahaya sehingga akan sangat berbahaya jika tabung termometer pecah dan bahan tersebut mengenai kulit kita. Termometer Alkohol Jenis lain dari termometer liquid yaitu termometer alkohol dimana termometer ini tersusun dari alkohol pada bagian pengukur suhu. Termometer alkohol menjadi termometer yang paling umum digunakan dan banyak kita temui juga pada bidang medis. Termometer alkohol memiliki kelebihan yakni harga yang relatif lebih murah dibandingkan termometer raksa. Memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga lebih teliti jika digunakan pada pengukuran suhu rendah jika dibandingkan raksa. Selain itu alkohol juga bukan zat yang berbahaya sehingga aman walaupun terkena kulit. Namun termometer alkohol memiliki keterbatasan dalam rentang pengukuran dimana titik didih alkohol hanya 78oC sehingga membuat jarak pengukuran suhunya terbatas. Selain itu alkohol juga memiliki warna bening sehingga dalam penggunaannya harus menggunakan pelarut berwarna sehingga dapat dilihat oleh mata kita. Cara Menggunakan Termometer Dalam penggunaan termoter ini tentunya memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan. Adapun cara mempergunakan termometer dalam laboratorium, antara lain sebagai berikut; Bersihkan Termometer Sebelum kita menggunakan termometer, pastikan termometer telah bersih dari zat kimia lain. Jika terdapat zat kimia lain yang menempel pada termometer hal tersebut akan membuat zat yang kita ukur menjadi terkontaminasi dan dapat menyebabkan kerusakan pada zat tersebut. Posisi Termometer Untuk menggunakan termometer posisikan termometer untuk bagian ujung bawah supaya tidak menyentuh dasar dari wadah zat yang kita gunakan. Semisal kita mengukur suhu zat cair dalam gelas beaker, pastikan ujung bawah atau sensor dari termometer tidak menyentuh dasar dari gelas beaker. Jangan Memegang Termometer Saat melakukan pengukuran, sebaiknya kita tidak memegang termometer secara langsung menggunakan tangan kita. Hal tersebut karena tangan kita memiliki panas sehingga akan berpengaruh terhadap pengukuran dari termometer. Oleh karena itu gunakan tali untuk menggantungkan termometer sehingga tidak bersentuhan secara langsung dengan tangan kita. Demikian artikel lengkap yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca tentang pengertian termometer laboratorium, jenis, dan cara menggunakannya. Semoga melalui postingan yang kami berikan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah.
Jelaskanperbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital. INI JAWABAN TERBAIK 👇. Jika prinsip kerja termometer cair adalah untuk memperbesar volume suatu zat karena kenaikan suhu zat, dan jika termometer digital bekerja dengan mengandalkan termokopel sebagai sensor dan memanfaatkan bentuk karakteristik antara suhu dan tegangan (tegangan)
Jenis-jenis termometer zat padat. Foto UnsplashTermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Alat ini pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei pada tahun 1564 hingga 1642. Prinsip kerja termometer yang dibuat oleh Galileo yakni berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Namun, seiring berkembangnya zaman, termometer di masa ini mulai terbuat dari bahan cair seperti raksa maupun alkohol. Mengutip jurnal tentang Jenis-Jenis Termometer karya Maeya Pratama, jenis termometer ini tergantung pada jangkauan suhu yang diukur, ketelitian yang diinginkan dan sifat-sifat dari bahan yang sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk, ada termometer zat cair, zat padat, hingga gas. Pada kesempatan hari ini, mari membahas jenis-jenis dari termometer zat Termometer Zat PadatJenis-jenis termometer zat padat. Foto UnsplashMengutip jurnal tentang Temperatur karya Zulfikar Ali As, termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadap suhu, sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Masing-masing dari jenis termometer zat padat memiliki fungsinya tersendiri. Pada umumnya, termometer zat pada terdiri dari termometer bimetal, termometer hambatan, dan termopel. Bagaimana cara kerja dari ketiga termometer ini? Berikut bimetal merupakan termometer zat padat yang menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan adanya perubahan suhu. Prinsip logam pada termometer bimetal ini adalah memuai jika dipanaskan dan menyusut saat kerja dari termometer bimetal dimulai dari kepingnya yang dibentuk seperti spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal ditahan dan tidak bergerak, sedangkan ujung lainnya menempel pada gir semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan ke angka yang lebih hambatan atau termometer platina merupakan termometer yang dibuat berdasarkan hambatannya. Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Oleh karena itu, sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer kerja dari termometer hambatan atau platina, yakni dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran. Contohnya adalah lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau panas tersebutlah yang akan direspons, sehingga energi listrik yang bersangkutan bisa diubah menjadi energi gerak. Setelah itu, muncul angka tertentu yang menunjukkan skala terdiri dari dua jenis, yakni logam yang dihubungkan dan logam yang membentuk rangkaian prinsipnya, termokopel memiliki pemuaian yang berbeda antara dua logam tersebut. Apabila kedua ujung logam disentuh dan memberikan gaya gerak listrik atau GGL, gaya tersebut akan dimanfaatkan untuk menunjukkan sendiri berfungsi untuk membentuk rangkaian tertutup dan juga kecepatan serta keseimbangan suhu.
programstudi s1 farmasi stikes bakti tunas husada tasikmalaya modul praktikum
Pada kehidupan sehari-hari, kalian sering mendengar istilah “panas” dan “dingin”. Di siang hari udara terasa panas dan pada malam hari udara terasa dingin. Segelas air es yang ada di meja akan terasa dingin dan nasi yang berada dalam penghangat nasi terasa panas. Keadaan derajat panas dan dingin yang di alami suatu benda atau keadaan dinamakan suhu. Suhu yang dialami pada suatu benda tergantung energi panas yang masuk pada benda tersebut. Benda dikatakan panas jika bersuhu tinggi sedang benda dikatakan dingin jika bersuhu rendah. Pada umumnya benda yang bersuhu tinggi panas, akan mengalirkan suhunya ke benda yang memiliki suhu lebih rendah. Air panas yang dicampur dengan air dingin akan menjadi air hangat. Hal ini berarti ada sesuatu yang berpindah atau masuk pada air dingin, yaitu panas atau kalor. Air hangat merupakan keseimbangan antara suhu panas dan dingin. Alat atau instrumen yang dirancang untuk mengukur suhu suatu zat disebut termometer. Lalu tahukah kalian apa yang disebut dengan termometer? Ada berapa jenisnya? Bagaimana bentuk dan bagian-bagiannya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar semoga bisa paham. Pengertian Termometer Kata “termometer” berasal dari bahasa Yunani, yaitu Thermos dan meter. Thermos artinya panas, sedangkah meter artinya mengukur. Jadi, termometer merupakan alat untuk mengukur derajat panas suatu benda atau disebut dengan suhu. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga sempit dan panjang, disebut pipa kapiler, yang di dalamnya berisi zat cair, biasanya alkohol atau raksa merkuri, sedangkan bagian atas cairan adalah ruang yang hampa udara. Prinsip dasar kerja termometer adalah pemuaian zat cair. Jadi, sebuah termometer yang diisi dengan zat cair memiliki sifat termometrik. Sifat termometrik adalah sifat suatu benda yang mudah berubah karena pengaruh suhu. Biasanya, zat cair yang digunakan sebagai pengisi termometer adalah alkohol atau raksa. Dua zat cair ini memiliki sifat termometrik yang lebih baik daripada zat cair lain. Agar pengukuran suhu dengan menggunakan termometer dapat diketahui nilainya, maka pada dinding kaca termometer diberi skala. Tidak semua termometer menggunakan skala yang sama. Antara lain dikenal skala celcius C dan fahrenheit F. Dalam sistem internasional, besaran suhu menggunakan skala Kelvin K, tetapi di Indonesia besaran suhu yang sering digunakan adalah Celcius °C. Bagian-Bagian Termometer dan Fungsinya Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Oleh karena itu, bagian-bagian termometer yang akan dijelaskan di sini adalah termometer berisi zat cair yaitu termometer raksa. Bagian-bagian dan fungsi termometer ini ditunjukkan pada gambar berikut ini. Keterangan Tabung gelas merupakan badan termometer yang di dalamnya berisi komponen utama termometer seperti pipa kapiler dan juga skala termometer. Pipa kaca pipa kapiler merupakan tabung sempit berisi zat cair dalam hal ini raksa. Fungsi dari pipa kapiler ini adalah tempat terjadinya pemuaian raksa. Ketika raksa memuai bertambah volume maka raksa akan naik ke atas pipa kapiler, sebaliknya jika raksa menyusut, maka akan turun ke bawah. Skala merupakan bagian termometer berupa garis-garis berisi angka. Fungsi dari skala ini adalah untuk menunjuk derajat suhu suatu benda. Semakin besar angka yang ditunjukkan pada skala maka semakin besar pula suhu benda tersebut, begitupun sebaliknya. Zat cair pengisi termometer raksa merupakan bagian yang paling penting, karena berfungsi sebagai komponen untuk mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika suhu benda tinggi panas, maka raksa akan memuai. Sebaliknya, apabila suhu benda rendah dingin, maka raksa akan menyusut. Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa sebuah termometer badan. Lekukan ini berfungsi supaya zat cair yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Jadi, sebelum termometer badan digunakan, kita harus mengibas-ngibaskan termometer tersebut terlebih dahulu supaya raksa turun. Tandon reservoir merupakan bagian paling bawah pada termometer yang berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya dengan termometer. Ketika terjadi kontak sentuhan antara tandon dengan benda, maka akan terjadi perpindahan kalor secara konduksi, akibatnya, suhu tandon akan berubah mengikuti suhu benda dan zat cair di dalam pipa kapiler akan memuai atau menyusut sesuai derajat suhu benda. Macam-Macam Termometer Terdapat banyak sekali jenis termometer yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jenis termometer tersebut dapat dikategorikan berdasarkan prinsip kerja, zat cair pengisi pipa kapiler, manfaat dan skalanya. Berikut ini adalah jenis-jenis termometer berdasarkan beberapa hal yang telah disebutkan tadi. Jenis Termometer Berdasarkan Prinsip Kerja Termometer bekerja menggunakan bahan yang bersifat termometrik. Artinya, sifat-sifat benda tersebut dapat berubah jika ada perubahan suhu. Berdasarkan sifat ini, terdapat beberapa jenis termometer, yaitu Termometer zat cair yang bekerja berdasarkan pemuaian zat cair yang dipanaskan. Termometer bimetal yang bekerja berdasarkan pemuaian logam yang dipanaskan. Termometer hambatan yang bekerja karena bertambahnya hambatan listrik jika kawat logamnya dipanaskan. Kemudian, akan terjadi pulsa-pulsa listrik yang menunjukkan suhu yang diukur. Termokopel yang prinsipnya terjadi pemuaian dua logam karena ujungnya disentuhkan. Akibatnya timbullah gaya gerak listrik GGL dan inilah yang akan menunjukkan suhu suatu benda Pyrometer merupakan alat ukur untuk suhu yang tinggi 5000 oC – oC. Alat ini bekerja berdasarkan intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda panas. Jenis Termometer Berdasarkan Zat Cair Pengisi Pipa Kapiler Termometer yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer yang terbuat dari pipa kaca yang diisi zat cair. Termometer yang pipa kacanya berisi zat cair ini disebut dengan termometer zat cair. Seperti yang kita ketahui bahwa zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alkohol. Dengan demikian ada dua jenis termometer zat cair, yaitu termometer air raksa dan termometer alkohol. Keuntungan dan kerugian penggunaan air raksa dan alkohol sebagai bahan pengisi termometer dapat kalian lihat pada tabel perbandingan berikut. Zat cair Keuntungan Kekurangan Raksa ● mudah dilihat karena warnanya mengkilap ● termasuk zat beracun ● daerah ukurannya sangat luas, yaitu antara −39°C sampai 375°C ● tidak dapat mengukur suhu yang lebih rendah dari −40°C ● penghantar panas yang baik ● harganya mahal ● kalor jenisnya kecil ● pemuaian raksa teratur ● tidak membasahi dinding kaca ketika memuai atau menyusut ● cepat menyesuaikan suhu dengan suhu di sekitarnya ● raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat Alkohol ● daerah ukurannya sangat luas, yaitu antara −114°C sampai 78°C ● alkohol memiliki titik didih yang rendah yaitu 78°C sehingga pemakaiannya terbatas ● penghantar panas yang baik ● alkohol tidak bewarna, sehingga harus diberi warna agar lebih mudah dilihat ● kalor jenisnya kecil ● alkohol membasahi melekat pada dinding kaca ● alkohol lebih murah dibandingkan dengan raksa ● alkohol lebih teliti, karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami perubahan volume yang lebih besar. Dari perbandingan sifat antara raksa dan alkohol di atas, maka untuk mengukur suhu benda yang lebih rendah dari - 39°C digunakan termometer alkohol. Karena alkohol membeku pada suhu −114°C tetapi termometer alkohol mempunyai kelemahan, alkohol titik didihnya relatif rendah yaitu 78°C, sehingga termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu di atas 78°C. Oleh karen itu, digunakanlah termometer air raksa mampu mengukur suhu lebih tinggi hingga 375°C. Untuk mengukur suhu di atas 375°C digunakan termometer jenis lain, yaitu termometer digital, termometer logam dan termometer optik berdasarkan spektrum cahaya. Pengukuran suhu menggunakan termometer optik tidak menyentuh benda secara langsung, karena pada umumnya benda terletak sangat jauh atau bendanya berpijar. Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku pengecoran logam. Spektrum berwarna biru lebih panas dibandingkan dengan spektrum berwarna merah. Mungkin sebagian dari kalian ada yang bertanya, apakah air biasa air mineral bisa digunakan untuk mengisi termometer? Jawabannya adalah tidak. Kenapa tidak? Berikut ini beberapa alasannya. Air membasahi dinding kaca, sehingga skala sulit dibaca. Air tidak bewarna sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya Jangkauan suhu air terbatas yaitu antara 0°C − 100°C. Perubahan volume air sangat kecil ketika suhu dinaikkan. Hasil pembacaan yang diperoleh kurang teliti karena air penghantar panas yang jelek. Contoh termometer zat cair yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain termometer klinis termometer suhu badan, termometer dinding termometer suhu ruang, dan termometer maksimum-minimum. Jenis-Jenis Termometer Berdasarkan Manfaatnya Sementara itu, berdasarkan manfaat dan tempatnya ada beberapa jenis termometer, antara lain termometer badan, termometer maksimumminimum, termometer dinding, dan termometer batang. Termometer Badan Sesuai dengan namanya, termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan seseorang. Termometer ini biasa disebut termometer klinis atau termometer demam. Skala pada termometer ini berkisar antara 340oC atau 350 oC sampai 420 oC. Ini sesuai dengan suhu tubuh normal manusia yakni 370 oC. Ketelitian termometer badan mencapai 0,10 oC. Termometer ini menggunakan bahan termometrik air raksa. Salah satu jenis termometer badan dapat kalian lihat pada gambar di atas. Cara penggunaan termometer badan biasanya diletakkan di bawah lidah atau dikulum beberapa menit. Saat digunakan, air raksa akan naik melalui pipa sempit. Selanjutnya, air raksa itu akan berhenti dan menunjuk angka sesuai dengan suhu badan orang yang sedang diukur. Satu hal yang perlu diingat adalah sebelum digunakan, termometer perlu dikibas-kibaskan atau digoncang-goncangkan perlahan dengan tujuan agar air raksa dalam termometer kembali ke keadaan semula. Termometer Maksimum-Minimum Seringkali kita mendengar perkiraan cuaca berikut suhu kisaran di suatu daerah oleh Badan Meteorologi dan Geofisika BMG. Perkiraan suhunya meliputi suhu maksimum dan suhu minimum dari suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran suhu ini menggunakan termometer maksimum-minimum. Termometer ini disebut juga dengan termometer Six Belani, sesuai nama penemunya yaitu James Six dan Bellani. Termometer ini menggunakan alkohol sebagai bahan termometrik. Termometer jenis ini bekerja berdasarkan prinsip pemuaian. Apabila suhu di suatu tempat naik, alkohol dalam tabung A akan memuai, sehingga mendesak permukaan raksa di kaki kiri. Desakan air raksa pada kaki kiri ini akan mendesak permukaan air raksa di kaki kanan, sehingga mendorong penunjuk baja maksimum pada angka tertentu. Demikian pula saat suhu turun, alkohol menyusut sehingga air raksa di kaki kanan akan mendorong naik air raksa di kaki kiri. Pada akhirnya, penunjuk baja pada kaki kiri akan turut naik menunjuk angka minimum tertentu. Untuk mengembalikan logam penunjuk pada posisi sediakala, kita menginduksinya dengan magnet. Dengan demikian, kita dapat mengetahui suhu maksimum pada penunjuk di kaki kanan termometer. Lalu, pada penunjuk di kaki kiri, kita dapat mengetahui suhu minimum dari benda yang kita ukur. Termometer Dinding Termometer ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu udara di ruangan atau biasa kita menyebutnya dengan nama suhu kamar. Skalanya berkisar antara -50oC sampai 50oC. Pada suatu ruangan dengan suhu normal bila diukur melalui termometer dinding akan menunjukkan suhu kamar 25oC. Termometer Batang Saat di laboratorium, selain terdapat termometer dinding, ada pula yang namanya termometer batang. Termometer ini ada yang menggunakan alkohol dan ada yang menggunakan air raksa. Skala termometer ini antara -10oC sampai dengan 110oC. Biasanya digunakan untuk mengukur suhu pada percobaan-percobaan di laboratorium. Cara penggunaannya yakni dengan menempelkan tandon pada benda yang suhunya sedang kita ukur. Kemudian, ujung batang yang lain kita gantung dengan benang atau kita jepit dengan karet isolator panas. Jenis-Jenis Termometer Berdasarkan Skalanya Ketika mengukur temperatur dengan menggunakan termometer, terdapat beberapa skala yang digunakan, di antaranya skala Celsius, skala Reamur, skala Fahrenheit, dan skala Kelvin. Keempat skala tersebut memiliki perbedaan dalam pengukuran suhunya. Berikut rentang temperatur yang dimiliki setiap skala. Termometer skala Celsius memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100 skala. Temometer skala Reamur memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala. Termometer skala Fahrenheit memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180 skala. Termometer skala Kelvin memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K –373,15 K dan dibagi dalam 100 skala. Jadi, jika diperhatikan pembagian skala tersebut, satu skala dalam derajat Celsius sama dengan satu skala dalam derajat Kelvin, sementara satu skala Celsius kurang dari satu skala Reamur dan satu skala Celsius lebih dari satu skala Fahrenheit. Secara matematis perbandingan keempat skala tersebut, yaitu sebagai berikut. C – 0 = R – 0 = F – 32 = K – 273,15 100 80 180 373,15 Contoh Soal Misalkan Ucok membuat sebuah termometer yang disebut dengan termometer X. Pada termometer ini air membeku pada 0°X dan air mendidih pada 150°X. Bagaimanakah hubungan termometer ini dengan termometer dalam skala Celsius? Jawab Pada termometer X, rentang temperatur yang dimilikinya, yakni dari 0°X – 150°X sehingga skala pada termometer ini dibagi dalam 150 skala. Perbandingan antara termometer X dan termometer Celsius, yakni ToC = 100 ToX → = 2 ToX 150 3 Jadi, hubungan antara termometer ini dengan termometer Celsius adalah t°C = 2/3 t°X
. 7adubbyvld.pages.dev/5327adubbyvld.pages.dev/2817adubbyvld.pages.dev/457adubbyvld.pages.dev/7367adubbyvld.pages.dev/8737adubbyvld.pages.dev/187adubbyvld.pages.dev/4147adubbyvld.pages.dev/5197adubbyvld.pages.dev/6917adubbyvld.pages.dev/1477adubbyvld.pages.dev/7697adubbyvld.pages.dev/5357adubbyvld.pages.dev/9487adubbyvld.pages.dev/4407adubbyvld.pages.dev/173
jelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital